• Welcome to PETROLAB Services
  • Working Hours : Mon - Fri : 8:00 - 17:00

Author Archives: Petrolab Services

analisa oli trafo

Analisa Oli Trafo

Jasa analisis oli trafo merupakan layanan yang menyediakan analisis dan evaluasi terhadap minyak isolasi yang digunakan dalam transformator (trafo). Minyak isolasi ini memiliki peran penting dalam menjaga kinerja dan keandalan trafo yang merupakan perangkat penting dalam sistem kelistrikan

Analisa minyak trafo memiliki berbagai parameter untuk membantu pemantauan kondisi transformator, beberapa diantaranya adalah :

  1. Pengujian melihat tampilan dan warna pada minyak. Pengujian melihat tampilan minyak (appearance) dapat melihat kontaminasi yang ada pada minyak khususnya kontaminasi yang tidak terlarut pada minyak ataupun kontaminasi dari proses pennuaan pada minyak (ageing process),
  2. Kandungan gas terlarut (Dissolved Gas Analysis), Pengujian ini bertujuan untuk mendeteksi gas-gas terlarut dalam minyak trafo. Kandungan atau peningkatan konsentrasi gas-gas tertentu dapat mengindikasikan adanya masalah gangguan mula (incipient fault) dalam trafo, seperti hot spot, partial discharge, atau thermal cellulose.
  3. Kandungan Air, Merupakan pengukuran jumlah air yang terlarut dalam minyak trafo. Kandungan air yang tinggi dapat menyebabkan penurunan kekuatan dielektrik isolasi minyak ataupun isolasi kertas yang dapat mempengaruhi kinerja transformator.
  4. Ketahanan Dielektrik Minyak, Pengukuran kekuatan dielektrik minyak untuk memastikan bahwa isolasi trafo masih dalam kondisi baik sehinnga dapat menahan electrical stress yang tinggi di dalam transformator.
  5. Kandungan Partikel, Kandungan partikel dapat dijadikan salah satu indikasi yang menyebabkan kekuatan dielektrik minyak rendah yang mana kandungan partikel dapat berasal dari adanya partikel fibre akibat dekomposisi pada paper, carbonisasi, kandungan metal, dan sedimen.

Analisa oli trafo dilakukan secara berkala untuk memonitor kesehatan transformator dan mendeteksi potensi masalah sejak dini. Dengan informasi yang diperoleh dari analisis oli, pemilik trafo dapat mengambil tindakan pencegahan atau perbaikan yang diperlukan untuk menjaga kinerja dan umur pakai trafo.

maintenance strategies

Maintenance Strategies

Maintenance Strategies : Pentingnya Menjaga Kinerja dan Efisiensi Mesin

Maintenance Strategies adalah suatu pendekatan yang digunakan untuk memastikan bahwa mesin dan peralatan berfungsi dengan baik dan memenuhi standar kualitas yang dibutuhkan. Maintenance Strategies sangan penting karena membantu perusahaan dalam mengatasi masalah yang mungkin muncul pada mesin dan peralatan, sehingga memastikan bahwa produksi tetap berjalan lancer dan memenuhi target.

Maintenance Strategies terdiri dari berbagai macam pendekatan untuk memelihara peralatan atau mesin agar berfungsi dengan baik dan meminimalkan masalah. Berikut adalah beberapa strategi pemeliharaan yang umum :

  • Reliability Centered Maintenance (RCM), Strategi pemeliharaan ini berfokus pada analisis keandalan peralatan atau mesin untuk memastikan bahwa pemeliharaan yang tepat dilakukan pada saat yang tepat.
  • Predictive Maintenance, Strategi pemeliharaan ini menggunakan teknologi dan data untuk memprediksi masalah sebelum mereka muncul. Ini memastikan bahwa peralatan atau mesin dapat dipelihara dan diperbaiki sebelum menjadi masalah besar.
  • Condition-Based Maintenance, Strategi pemeliharaan ini berfokus pada memantau kondisi peralatan atau mesin dan memperbaiki masalah saat kondisinya memburuk.
  • Preventive Maintenance, Strategi pemeliharaan ini berfokus pada melakukan pemeliharaan secara teratur sebelum masalah muncul. Ini memastikan bahwa peralatan atau mesin berfungsi dengan baik dan meminimal masalah.
  • Reactive Maintenance, Strategi pemeliharaan ini berfokus pada memperbaiki masalah setelah mereka muncul. Ini adalah pendekatan pemeliharaan tradisional yang sering kali tidak efisien dan memerlukan waktu dan biaya yang lebih banyak.

Dalam memilih strategi pemeliharaan yang tepat, perusahaan harus mempertimbangkan berbagai factor, seperti biaya, tingkat ketergantungan pada peralatan atau mesin dan tingkat resiko yang diterima.

Sumber :
Maintenance Engineering Handbook (keith Mobley), 2002
Reliability-centered Maintenance (John Moubray), 2001

corrosive sulphur

Corrosive Sulphur pada Minyak Transformator

Corrosive Sulphur pada Minyak Transformator, khususnya pada minyak mineral, adalah senyawa sulfur pada minyak transformator yang berpotensi membuat adanya proses korosi pada bagian-bagian di dalam transformator. Banyaknya kandungan sulfur pada minyak transformator tergantung dari tingkat proses refining dan tipe dari crude oil itu sendiri. Sulfur pada minyak transformator biasanya hadir dalam bentuk organo-sulphur atau elemental sulphur.

Pada suhu yang tinggi, sulfur yang terikat dengan molekul minyak dapat terdekomposisi dan bereaksi dengan senyawa metal dan membentuk metal sulphides. Salah satu contohnya adalah copper sulphide (CuS) yang mana senyawa tersebut dapat menurunkan kekuatan isolasi dari paper insulation pada transformator.

Salah satu pengujian untuk melihat potensi corrosivitas dari minyak transformator adalah dengan melakukan pengujian Corrosive Sulphur pada minyak transformator dengan menggunakan metode uji ASTM D 1275-15. Hasil dari pengujian tersebut adalah dengan melihat perubahan warna pada copper dari proses pengujian dan membandingkan dengan ASTM Copper Strip Corrosion Standards. Copper Strip yang telah diuji apabila memiliki warna >3b dibandingan dengan ASTM Copper Strip Corrosion Standards maka dianggap berstatus “corrosive” yang berarti potensi sulfur minyak trafo terhadap proses korosi harus diperhatikan. Sumber corrosive dapat dimungkinkan berasal dari :

  1. Temperature (suhu) : Suhu menjadi salah satu faktor utama yang menyebabkan terdekomposisinya senyawa sulfur pada molekul minyak transformator. Perlu dicatat pula minyak dengan suhu yang sama mungkin dapat memiliki perbedaan hasil tingkat corrosivitasnya, umur minyak transformator menjadi salah satu faktornya.
  2. Kontaminasi sulfur dari minyak OLTC ke main tank pada transformator.
  3. Kontaminasi dari proses purifikasi yang kurang baik.

Tindakan lanjutan yang diperlukan apabila terdapat minyak transformator berstatus “corrosive” adalah :

  1. Resampling untuk memastikan hasil pengujian corrosive sulphur.
  2. Lakukan pergantian minyak atau proses reklamasi yang tepat.
  3. Menambahkan passivator berupa senyawa turunan toluyltriazole.

Referensi :

  • IEC 60422, “Mineral insulating oils in electrical equipment-Supervision and maintenance guidance”, 2013
  • CIGRE Brocure 378, “Copper Sulphide In Transformer Insulation”, 2009
data

Intepretasi Data Metal Additive

Parameter elemental analysis ASTM D 5185 yang menggunakan alat ICP, selain mendeteksi wear metal dan kontaminan juga dapat untuk mendeteksi metal additive pada pelumas. Additive adalah chemical yang ditambahkan ke dalam base oil untuk memperbaiki dan meningkatkan performa sifat-sifat base oil. Setiap jenis pelumas memiliki komposisi additive berbeda-beda sesuai dengan aplikasi dan kebutuhannya.

Sebagai contoh, dapat dilihat pada Table.1 di bawah, engine oil umumnya memiliki additive detergent/dispersant yang tidak dimiliki turbine oil atau hydraulic oil, sehingga akan mengandung element Ca dan Mg jauh lebih tinggi. Hal yang sama juga berlaku misal untuk gear oil, umumnya akan memiliki metal additive fosfor/phosphorus (P) dibanding jenis pelumas lain yang tidak terdapat extreme pressure (EP) additive pada komposisi formulanya. Dengan mengetahui jenis aditif yang umum digunakan pada tiap tipe pelumas, akan membantu dalam melakukan analisa metal additive hasil oil analysis.

Pemantauan nilai metal additive pada hasil  oil analysis sedikit berbeda dibandingkan dengan wear metal atau kontaminan yang umumnya terdapat condemning limit dari OEM atau general limit dalam evaluasi nilainya. Evaluasi nilai metal additive dapat dilakukan dengan cara membandingkan nilainya dengan nilai dari sample new oil/fresh oil atau melihat trend data dari sample-sample sebelumnya. Perubahan signifikan pada metal additive menunjukkan kemungkinan adanya kontaminasi dari jenis pelumas lain, penurunan additive atau kesalahan identitas oil sample.

Author : Gilar H Putra (Technical Support Petrolab Services)

analisa furan

Analisa Furan Untuk Pemantauan Kondisi Solid Insulation Pada Transformer

Pada Oil-Immersed Transformator terdapat dua jenis isolasi, yakni minyak transformator (isolasi cair) dan paper insulation (solid insulation). Keduanya perlu dipantau secara rutin untuk memastikan ada atau tidaknya kondisi yang abnormal sehingga dapat dilakukan perencanaan tindakan untuk kedepannya untuk mengantisipasi hal-hal yang buruk terjadi.

Salah satu cara untuk memantau kondisi solid insulation pada transformator adalah melakukan pengujian Dissolved Gas Analysis (DGA), yakni dengan melihat kandungan carbon monoxide dan juga melihat combustible gas (hydrogen, methane, ethane, ethylene, dan acetylene). Namun, terdapat cara lain yang lebih “powerfull” yaitu pengujuan furan, hal tersebut disebabkan sumber timbulnya senyawa furan pada minyak transformator dominan berasal dari adanya dekomposisi pada paper insulation, sedangkan gas carbon monoxide dapat disebabkan karena okisdasi pada minyak isolasi. Oleh karena itu, kandungan furan juga dapat dijadikan sebagai tindakan lanjutan apabila ditemukan adanya indikasi dekomposisi yang abnormal pada paper insulation misalnya indikasi dari pengujian Dissolved Gas Analysis.

Lebih jelasnya, kandungan senyawa furan yang terlarut pada minyak transformator dapat digunakan untuk mengevaluasi ada atau tidaknya active fault atau dekomposisi kertas yang aktif. Selain itu, dengan menganalisis kandungan  senyawa furan pada minyak transformator maka dapat diperkirakan presentase sisa umur dari paper insulation. Hal tersebut dapat dilakukan dengan menginterpretasikan senyawa-senyawa furan pada minyak transformator. Senyawa furan yang dapat dijadikan analisis diantaranya: 2-Furaldehyde, 2 Furfurol, 2-Acetylfuran, 5-Methyl-2-Furaldehyde, dan 5-Hydroxymethyl-2-Furaldehyde.

Melihat pentingya pemantauan kandungan furan pada minyak transformator, PT Petrolab Service dapat membantu pemilik oil-immersed transformator apabila ingin melakukan pengujian kandungan senyawa furan pada minyak transformator serta pemberian interpretasi dari hasil senyawa furan yang dihasilkan dari pengujain minyak transformator tersebut.

Sumber : SDMyers, “Transformer Management Essential”, 2018

Open chat
Hello..

Name :
Company :
City/Country :

What can PETROLAB help meet your needs ?